Jumat, 26 Juli 2013

Bait 04



Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan
  

Bait sutra :

  
yǒu
rén

zhuān
wéi

rén
zhuān
wàng

shì
èr
rén

ruò
féng
féng

huò
jiàn
fēi
jiàn

èr
rén
xiāng

èr
niàn
shēn

shì
nǎi
zhì
cóng
shēng
zhì
shēng

tóng
xíng
yǐng

xiāng
guāi

 

Pertama-tama adalah Buddha memikirkan para makhluk, sedangkan para makhluk tidak memikirkan Buddha, andaikata kedua belah pihak saling memikirkan tentunya akan terjalin. Ayahbunda memikirkan anaknya cuma untuk satu kehidupan saja, kelahiran mendatang belum tentu dapat berjumpa kembali, walaupun berjumpa kembali juga tidak saling mengenali lagi. Buddha tidak pernah berhenti memikirkan para makhluk, Hati Buddha ini hanya dapat dipahami oleh insan yang telah mencapai KeBuddhaan.

Buddha berkata bahwa segalanya tercipta dari pikiran. Pikiran adalah pengendali, setelah melafal Amituofo untuk kurun waktu yang lama, maka pikiran dipenuhi maitri karuna, wajah jadi damai. Tukang ramal selalu mengatakan, rupa berubah mengikuti perubahan pikiran. Master Shandao berkata : “Perbedaan sembilan tingkatan kelahiran di Alam Sukhavati terletak pada jalinan jodoh yang berbeda”. Ada praktisi yang begitu mendengar pintu Dharma melafal Amituofo, langsung timbul keyakinan, segera menfokuskan diri melafal Amituofo, ini adalah praktisi yang akar kebajikannya telah masak, dalam satu kelahiran ini dia pasti akan berhasil. Bagi praktisi yang akar kebajikannya belum masak, bertemu jodoh sangat erat hubungannya. Andaikata saat menjelang ajal dapat bertemu dengan kalyanamitra  (sahabat Dharma) yang dapat menuntunnya melafal Amituofo dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati, serta pikirannya tak tergoyahkan, mungkin menggerakkan akar masa lampaunya, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dalam waktu singkat memperoleh keberhasilan.

    

Dikutip dari :

Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung