Selasa, 10 September 2013

Surat Dari Raja Yama



Surat Dari Raja Yama

Orang Tionghua sering membicarakan tentang “lima pahala”, dimana salah satunya adalah panjang umur. Semua orang mengharapkan panjang umur, hanya sedikit yang merasa sudah bosan hidup di dunia ini.

Usia panjang serta kesehatan yang memadai adalah harapan setiap insan, namun hal ini senantiasa berbalikan dengan kenyataan. Ingin berusia panjang namun tubuh semakin menua dan melemah, ingin sehat, namun sekujur tubuh dipenuhi penyakit.

Saat jatuh sakit, apakah pernah terlintas di pikiran kita bahwa mungkin hari ini saya akan meninggal dunia? Namun hari kematian kita tidak bisa kita putuskan sendiri karena kita tidak memiliki kontrak tentang kesepakatan ini dengan Raja Yama.

Namun Raja Yama amat bermaitri karuna karena sebelum hari kematian kita tiba, beliau akan mengirim surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada kita.   Raja Yama selalu menulis surat kepada umat manusia di dunia ini, dulu memakai surat pos, sekarang dengan email, kadang kala malah menggunakan telepon untuk menghubungi dirimu, namun sayangnya kita masih tidak paham.

Ada seorang kakek yang ajalnya telah tiba, Raja Yama mengutus orang untuk menangkapnya, setelah ditangkap, kakek ini sungguh tidak senang dan langsung bertanya pada Raja Yama : “Anda ini jika hendak mengundangku kemari, harus memberitahuku terlebih dahulu agar saya bisa menyelesaikan urusan di rumah dan menyampaikan pesan terakhir. Anda begitu mendadak memanggilku kemari sehingga saya tidak memiliki persiapan”.

Raja Yama berkata : “Sejak awal saya sudah melayangkan banyak surat pemberitahuan kepada dirimu, namun kamu tak pernah mempedulikannya, mana boleh menyalahkan saya?”  

Kakek itu bertanya lagi : “Tapi saya tidak pernah menerima surat dari anda”.

Raja Yama menjawab : “Beberapa tahun yang lalu bukankah anda telah menyadari gigimu mulai goyang?” Kakek itu menjawab:”Ya”.

Raja Yama melanjutkan lagi : “Beberapa waktu kemudian anda mulai menyadari telinga anda mulai tidak berfungsi dengan baik, mata mulai kabur, selanjutnya jalan pun mulai kesulitan”.

Semua surat ini telah diterima oleh para lansia, hanya saja mereka tidak berani membacanya.

Raja Yama melanjutkan lagi : “Surat-surat ini telah saya layangkan pada dirimu, surat ketidakkekalan, ditambah dengan penyakit-penyakit yang mendera dirimu, apakah anda masih belum menyadari bahwa anda akan menghadapi kematian? “

Orang jaman dahulu tidak dapat menyadarinya, orang jaman sekarang di mana ilmu kedokteran berkembang pesat, juga tidak dapat menyadarinya, apalagi orang jaman sekarang begitu sibuk, sehingga semakin tidak mempedulikan surat-surat ini.

Kakek itu tak berdaya setelah mendengar ucapan Raja Yama. Ternyata di sampingnya ada seorang arwah anak muda, usianya masih muda sudah ditangkap Raja Yama, sungguh di Jalan Kematian tiada membedakan tua dan muda.

Anak muda ini mulai mengeluh : “Oh Raja Yama, surat-surat yang anda layangkan tidak berkaitan dengan diriku, usiaku masih begitu muda, anda menangkapku sekarang harus ada alasannya bukan?”

Raja Yama menjawab : “Saya juga telah melayangkan surat kepada dirimu dan kamu juga mengabaikan suratku, apakah anda telah mendengar kabar bayi tetangga anda yang baru lahir beberapa hari kemudian meninggal dunia?”

Pemuda itu menjawab:”Saya pernah mendengarnya”.

Raja Yama melanjutkan lagi : “Masih ada anak yang baru berusia belasan tahun sudah meninggal dunia?”

 Pemuda itu menjawab lagi:”Ya, saya pernah mendengarnya”.

“Bukankah ini adalah surat ketidakkekalan?”

Pemuda ini tidak bisa berkomentar lagi, karena memang sedemikian rupanya. Maka itu jika membaca koran, lihatlah halaman yang terakhir yakni kabar dukacita, itulah surat ketidakkekalan yang dikirim oleh Raja Yama kepada kita, surat itu bukan hanya untuk orang lain, namun setiap insan juga ada bagiannya.



Petikan Ceramah Master Ren Shan
Judul : 48 Tekad Buddha Amitabha
5 September 2007





那么我们谈到寿命了,简单说一下,这么长远的寿命到底是怎样所成就的。中国人讲五福,五福里面有长寿,人都希望长寿,很少有活得不耐烦的。长寿又健康,的确是人美好的愿望,可在现实生活中却往往事与愿违,很想长寿,可是这个身体已经衰老了,很想健康,可又有很多病痛。相信每一个同修都有生病的经验,当病苦来的时候,我们是否想过假如我今天就要走了,会是什么样一种情景呢?这可真说不准,因为寿命对我们来说是拿不准的,谁也没有跟阎罗王签合同,签了也不作数,这一点我们要清楚,可阎罗王总是很慈悲,事先通知我们。经上说,阎罗王常常写信给这个世间的人,过去是写信,现在呢直接发讯息,用电脑的就发email ,偶尔还打电话给你,可我们又听不懂,也看不明白发的是什么信。

有一个老人寿命到了,被阎罗王抓去了,抓去之后,他很不高兴,就质问阎罗王,说你叫我来嘛也事先跟我打个招呼,我好把家里边的事情安排一下,后事交待一下,你这么突然让我一点准备没有,衣服也没穿好,阎罗王说我早就通知你了,跟你写了好多封信,你从来都不看,怎么能怪我?他说你写的信我都没有收到啊。我们也肯定怀疑了阎罗王发给我们的短信发哪去了,我们怎么不知道呢?阎罗王就说,你在几年之前是不是感觉牙齿动摇了,他说是,又过一段时间是不是耳朵也不好使了,眼睛也有点花了,再来走路也不方便了,这些信很多老菩萨都收到了,只是不敢去看,阎罗王说了,这一些就是我发给你的信,无常信,再加上常年的病痛,你还不能意识到这个身体快不行了吗?过去人没意识到,现代人虽然科技发达了,同样也没有意识到,过去人忙,忙得少,现代人忙,忙得多,所以根本没功夫去理会这一些无常的讯息,老人家听到无话可讲。

结果旁边有一个年轻小伙子,年纪轻轻被阎罗王抓去,真是黄泉路上无老少啊,他就在旁边有话说了,他说,阎罗王啊,你发的这些信对我都不起作用,我没有,我年纪轻轻的,你现在把我抓来,总要讲个道理啊。阎罗王说了,我也给你发了不同的信,你同样也没有看,你有没有听说你隔壁邻居家刚出生的婴儿没几天就夭折了,他说听说过,还有某某家的孩子啊才十几岁就死掉了,也听说过,这不就是无常的讯息吗?年轻人一听也无话可讲,的确是这样。我们以前听老和尚讲经,老和尚说不要看报纸,要看,看最后一页,最后一页是什么,就是阎罗王写的信,天天看看阎罗王写的信,人就会觉悟,那不是写给别人的,人人有份啊。


摘自
(仁山法师讲于新加坡南海普陀山)
公元二千零七年九月五日
第四集