Rabu, 13 November 2013

Kisah Bhiksu Ju Xing 09



Kisah Bhiksu Ju Xing

Bagian 9



Semua orang bergegas menjauh, dengan menopang tongkat Master Xu Yun berjalan ke hadapan Bhiksu Ju Xing, berkata pada semuanya : “Ju Xing telah memperabukan raganya sendiri! Dia menyemburkan api samadhi sejati dari dalam tubuhnya sendiri, kemudian membakar raganya menjadi abu! Cahaya putih yang berkerlap-kerlip yang kalian saksikan tadi, adalah cahaya dari api sejatinya! Di ruang dhyana, saya membaca sutra untuk pelimpahan jasa buat dirinya, saat merasakan sekujur tubuhku panas, saya tahu bahwa dia telah berhasil! Saya takut kalian karena tidak mengetahuinya sehingga sembarangan menyentuh jasadnya, maka itu saya bergegas menuju kemari…..”


 Mereka yang hadir di sana baik Bhiksu maupun orang awam merasa amat terkejut, mendengar kata Master Xu Yun. Dengan seksama mereka mengamati Bhiksu Ju Xing, jubahnya masih utuh, duduk bersila menghadap ke penjuru Barat, tangan kirinya memegang “qing”, sedangkan tangan kanannya memegang “mu yu”. Wajahnya serupa masih hidup, tersenyum damai, hanya saja kekurangan nafas saja.


(catatan :  “qing” dan “mu yu” adalah alat kebaktian)


“Apakah…ini benar adalah…memperabukan diri sendiri dengan api sejati?”, semua orang tidak berani mempercayai hal ini : “Tapi yang tampak di hadapan kami adalah Bhiksu Ju Xing yang serupa masih hidup!”


Master Xu Yun berkata : “Kalian jangan mendekat, takutnya hembusan angin dari gerakan kalian akan menjatuhkan abunya! Menjauhlah sedikit!”

  
Master Xu Yun berjalan sendiri mendekati dan mengamati dengan seksama, di bawah terangnya cahaya, hanya tampak mu-yu dan pemukulnya sejak awal telah menjadi abu, pemukul qing juga telah menjadi arang, namun sekujur tubuh Bhiksu Ju Xing dan jubahnya tetap tidak berubah, selain itu juga tampak sepatunya telah menjadi abu. Alas tempat duduknya sejak awal telah menjadi abu. Semua yang hadir tampak seolah-olah tak percaya, juga amat bersukacita, setiap insan beranjali dan melafal Amituofo.


“Ju Xing!”, sambil berlutut Master Xu Yun berkata : “Selamat! Anda telah berhasil melatih menghapus kemelekatan, mencapai tingkat kesucian Arahat! Dengan jelmaan Dharmakaya-mu di dunia, mencapai “anutpattika-dharma-ksanti” menyempurnakan semua paramita! Mohon terimalah namaskara tiga kali dariku!”


“Ju Xing!”, Master Xu Yun berkata dengan suara agak serak karena menahan kesedihannya : “Saya bersukacita untukmu! Ketrampilan melatih diriku masih belum sebanding denganmu! Kelak jika ingin mencapai kondisi batin serupa dirimu, juga tidak mungkin!”


Setelah Master Xu Yun selesai bernamaskara, tiba-tiba dari jasad Bhiksu Ju Xing menebarkan semerbak keharuman yang menakjubkan!  Semua orang mencium harum semerbak yang serupa dengan wangi kayu cendana! Semua orang merasa terharu dan mengalirkan air mata serta melafal Amituofo!  


“Ju Xing!”, Master Xu Yun memberi anjuran : “Pertahankanlah jasadmu sehari lagi, karena esok pagi saya akan mengundang para tokoh masyarakat dan wartawan untuk menyaksikan dan mengagumi Dharmakaya-mu, agar wartawan mengambil foto dirimu, dan kemudian menyebarkan ke seluruh pelosok dunia untuk membantu menyebarkan Buddha Dharma!”

  
Kemudian Master Xu Yun memberi aba-aba : “Kalian semuanya malam ini bergiliran menjaga Dharmakaya Bhiksu Ju Xing! Jangan biarkan siapapun menyentuhnya! Juga tidak boleh ada yang berteriak atau membuat guncangan!”
  

“Baik guru!”, para Bhiksu  serentak menjawab.
  

  


具行禪人修行略傳

(九)


眾人慌忙讓開,虛雲扶杖來到具行面前,向眾人說:「具行已經作化了!他自身噴出三昧真火,把自己燒成了灰!剛才你們看見的白光閃閃,就是他的真火之光!我在禪房為他念經助他用,我感到全身發燒,就知道他已經成功了!我怕你們不知道而亂動他,我連忙趕來……。」

眾人不論僧俗,聽師父一說,無不驚詫萬分,細看具行和尚,卻仍然是身披袈裟,趺坐面向西方,左手執磬,右手執木魚!面色如生,笑容和藹,只少了呼吸起伏動靜。

「這真的是自發真火化了麼?」眾人都不敢相信:「這分明是個活生生的具行和尚嘛!」

虛雲說:「你們不要走近,恐怕衣帶生風震動他全身灰燼倒傾!你們走開些!」虛雲獨自上前再細看,火把照耀之下,只見具行的木魚其木柄早已化了灰燼,磬柄也成焦炭,但是具行的全身和袈裟依然未變,其餘,只見僧鞋也成了灰。坐處的幾紮稻桿子和蒲團早就成灰燼了。

眾人都又驚疑,又歡喜,個個合掌念佛。

「具行!」虛雲跪下合掌而拜說:「恭喜你了!你已經修成破我執,得證大阿羅漢果!以你瑞相法身示世,證無生法忍之圓滿檀波羅蜜!請受虛雲三拜!」虛雲以師尊身分,對徒弟具行下拜!眾人當然也跟著叩拜了!

「具行啊!」虛雲忽然老淚縱流,哽咽道:「為師好為你歡喜!我還不及你的功行啊!將來欲求你的境界,也還萬無可能啊!」虛雲拜罷,具行遺蛻忽然放出陣陣奇異的芳香!眾人都嗅聞得到類似檀香的這種異香,又像仙蘭!大家都感動得流淚,個個念佛!

「具行啊!」虛雲祝道:「你且多保持瑞相一天,待明天為師請都督和昆明社會人士,還有新聞界都來瞻仰你法身,讓記者攝影留下一影,以傳於世助宏佛法!」

虛雲又吩咐:「你們今夜須派人輪流值更看守具行法身!勿讓人畜觸碰!不許大聲震動!」

「遵命!」眾僧連忙回答。