Senin, 25 November 2013

Menanam Benih Baik Menghasilkan Buah Yang Baik



Master Chin Kung Bercerita

Menanam Benih Baik Menghasilkan Buah Yang Baik

Di kalangan Buddhisme sering kita dengar bahwa menanam benih baik akan menghasilkan buah yang baik, menciptakan karma jelek pasti memperoleh balasan penderitaan. Pada masa Dinasti Song terdapat kisah mengenai Wei Zhong-da, banyak orang yang mengetahui kisah ini. Masa kini orang menganggap kejadian ini tidak masuk akal dan hanya kepercayaan belaka, tidak tahu bahwa ini adalah nyata dan bukan palsu.

Ketika Wei Zhong-da berusia 30 tahun, dia ditangkap petugas neraka, Raja Yama memerintahkan hakim untuk memeriksa kebajikan dan kejahatan yang diperbuatnya selama hidup di dunia, buku-buku catatan dosa-dosanya memenuhi ruangan aula tersebut, sedangkan perbuatan baiknya hanya selembar kertas saja. Melihat keadaan ini  Wei Zhong-da merasa heran, dan bertanya pada Raja Yama : “Usiaku masih muda, walaupun melakukan dosa, tapi mana mungkin ada  sebanyak ini?”

Raja Yama menjawab : “Dosa itu  belum tentu harus diwujudkan dalam tindakan nyata, asalkan timbul niat pikiran, setan malaikat segera mencatatnya, maka itu lihatlah buku catatan dosamu bertumpuk-tumpuk tersusun di sana”.

Kemudian dia bertanya lagi : “Perbuatan baikku begitu sedikit, bolehkah saya tahu hal yang mana itu?”

Raja Yama memberitahukan padanya : ”Ketika kaisar hendak membangun sebuah proyek, proyek ini akan membuat rakyat menderita dan menghambur-hamburkan uang rakyat, pada waktu itu anda memberi anjuran pada kaisar untuk membatalkan proyek tersebut, inilah satu-satunya kebajikan yang anda miliki”.

 Wei Zhong-da berkata : “Walaupun saya menasehati kaisar, tetapi proyek itu tetap dilanjutkan”.

Raja Yama berkata : “Andaikata anda berhasil menasehati kaisar untuk membatalkan proyek tersebut, maka jasa kebajikan anda tentunya amat besar. Walaupun pada akhirnya kaisar tidak sudi menuruti perkataanmu, namun niat tulus anda yang memikirkan kepentingan rakyat banyak, betapa berharganya sebersit niat tulus ini!” Selanjutnya Raja Yama meminta hakim untuk menimbang berat buku perbuatan baik dan buku perbuatan jahatnya, akhirnya bobot kebajikannya lebih berat daripada kejahatannya.

Dari kisah ini kita dapat mengetahui, sebuah niat tulus demi kepentingan para makhluk dan bukan demi kepentingan diri sendiri, adalah kebajikan murni. Walaupun demi orang lain, jika tujuan yang sebenarnya adalah untuk diri sendiri, ini adalah kejahatan. Contohnya, anda berbuat banyak kebajikan, namun tujuan akhirnya adalah untuk diri sendiri, tak terpisah dari ketenaran dan keuntungan. Marilah kita melakukan introspeksi diri, melihat kembali pada pemikiran serta tindakan diri sendiri, perbuatan apa yang saya lakukan sepanjang hari ini? Jika perbuatan jahat lebih banyak daripada perbuatan baik, maka saya telah melalui hari ini dengan sia-sia; sebaliknya jika perbuatan baik lebih banyak daripada perbuatan jahat maka saya tidak sia-sia melewati hari ini.

Tujuan manusia hidup di dunia ini adalah seperti yang Buddha katakan, kita datang ke dunia ini untuk menerima buah karma masing-masing, ini sungguh kasihan sekali.  Coba pikirkan untuk apa kita datang ke dunia ini? Jika pada kelahiran lampau menciptakan karma baik, maka kelahiran sekarang datang menikmati pahalanya; sebaliknya jika pada kehidupan lampau menciptakan karma jelek maka pada kelahiran kini menjalani penderitaan, inilah yang disebut dengan kehidupan manusia menerima buah karmanya. Ini bukan tujuan hidup manusia, apabila manusia menjadikan hal ini sebagai tujuannya maka sungguh patut dikasihani, pasti akan terpuruk.
    
  



種善因得善果

佛家常講種善因得善果,造惡業一定有惡報。宋朝衛仲達的故事,世人皆知。現在世間人以為這是無稽之談,這是迷信,不知道這是真實不虛。衛仲達三十幾歲被閻羅王抓去,閻羅王命判官查他一生所做的善惡,罪業的簿子擺滿大廳,善事只有一張紙。衛仲達看了這種情形,心裡疑惑,就問閻羅王:「我很年輕,縱然造罪業,哪裡會造這麼多?」

閻羅王告訴他:「罪業不必做出來,只要起心動念,鬼神就有記載,起個惡念就給你寫一筆,所以造惡的簿子擺了一大堆。

他就問:「我那個善事很少,是哪一樁善事?」

閻羅王告訴他:「皇帝要興建一個工程,這個工程勞民傷財,你出於真心,勸告皇帝不要做這個工程,這就是你的奏摺底稿。」

他說:「我雖然勸皇帝,可是工程還是做了。

閻羅王說:「如果皇帝聽了,你的功德就更大。雖然沒有聽,你誠心誠意為民眾,這一念真誠的善心非常可貴。」於是閻羅王吩咐判官把他善惡兩個簿子用秤一秤,結果善重惡輕。

由此可知,起心動念出於真誠,為眾生,絕對沒有私心,不為自己,這是真善。雖然為別人,真正的目的還是為自己,這是惡,不是善。譬如,你做了許多好事,最後的目的是為自己,總不出名聞利養,根源總不離自私自利。我們冷靜反省,檢點自己的思想言行,我這一天造的是什麼業?如果惡業多過善業,我這一天就空過了;善業多過惡業,我這一天沒有白過。人生的目的如果真像佛所講的酬業,就太可悲了。佛說「人生酬業」是從總體上講的,說明六道眾生為什麼捨身受生。這一句話說得沒錯,人生的目的與意義要靠自己去建立。我們想想,我這一生到這個世間來幹什麼?過去生中造善業,這一生來享福;過去生中造不善業,這一生來受罪,就是佛所講的「人生酬業」。這不是人生的目的,人生要是以此為目的就可悲了,決定往下墜落。(節錄自《華嚴經》12-17-0419