Selasa, 12 November 2013

Kisah Bhiksu Ju Xing 03



Kisah Bhiksu Ju Xing

Bagian 3


Sejak itu A Bian dan 8 orang keluarganya bekerja di Vihara Zhu Sheng, setiap orang merasa begitu berterimakasih pada Master Xu Yun, sehingga mereka bekerja dengan rajin, lahan tanah di gunung telah berubah menjadi ladang sayur, berbagai sayur, buah dan kacang-kacangan tumbuh dengan subur, dan hasil panen dipersembahkan kepada seluruh penghuni vihara, juga merapikan dan membersihkan seluruh vihara. A Bian tinggal di gubuk yang terpisah dengan tempat tinggal istrinya.

Dalam sekejab dua tahun telah berlalu, A Bian menggunakan kesempatan ketika Master Xu Yun datang memeriksa keadaan di gunung, dia berlutut dan menyembah Master Xu Yun.

Master Xu Yun bertanya : “A Bian, ada apa denganmu?”

A Bian berkata : “Guru! Mohon bimbinglah daku melafal Amituofo! Saya begitu bodoh dan tidak mengenal satu aksara pun, tidak tahu cara melafal Amituofo!”

“Kenapa kamu mengharuskan dirimu melafal Amituofo?”

A Bian berkata : “Kelahiran kini saya harus menerima penderitaan dan begitu bodoh, pasti pada kelahiran lampau telah melakukan karma buruk dan tidak sudi melatih diri, maka itu, kelahiran sekarang saya ingin belajar Ajaran Buddha dan melatih diri, agar kelahiran mendatang jangan lagi terpuruk!”

Master Xu Yun tersenyum dan bertanya : “Kamu ingin melatih diri dengan cara yang bagaimana?”

A Bian menjawab : “Saya tidak mengenal huruf, dan lagi buruk rupa, juga bodoh! Bagaimana saya tahu harus dengan cara bagaimana untuk melatih diri? Hanya memohon agar guru mengajarkan padaku metode melatih diri yang mudah dan praktis, saya selalu mendengar ceramah guru, begitu mendalam, satu kalimat pun tidak saya pahami, tetapi guru pernah berkata, asalkan pikiran dapat terfokuskan, melafal Amituofo juga dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Guru, ajarilah saya melafal Amituofo!”


Master Xu Yun berkata : “ A Bian, kamu telah menfokuskan pikiranmu ke dalam ketulusan, sungguh sulit ditemukan! Saya akan mengajarimu melafal Amituofo dan Ajaran Sukhavati!”


A Bian bernamaskara dan berterimakasih. Master Xu Yun mengajarinya melafal Amituofo. Sejak itu dia mengasingkan diri, menfokuskan diri melafal Amituofo, siang malam tak berhenti. Walaupun siang hari dia harus mengurusi ladang sayur, namun sambil bekerja sambil melafal Amituofo, tak terputus.

      

  Sekitar tahun 1908, Master Xu Yun mengadakan upacara pengambilan sila, A Bian juga ikut hadir untuk menerima sila KeBhiksuan, saat itu dia baru berusia 21 tahun.


    Master Xu Yun berkata : ”Anda ingin menjadi Bhiksu dan menjalankan sila sempurna, bagus sekali! Saya tahu dirimu sangat tulus dan giat melafal Amituofo, tetapi anda masih memiliki keluarga! Bagaimana cara anda menyelesaikan hal ini?”


A Bian berkata : “Kami sekeluarga 8 orang telah memiliki kehidupan yang layak, hari ini saya mohon ditahbiskan juga untuk membalas budi guru!”


Master Xu Yun berkata : “Amituofo! Sungguh sulit dijumpai! Jodoh yang amat mendalam! Bagus! Bagus! Anak baik! Saya merestuimu!”





具行禪人修行略傳


(三)


阿便全家八口從此都在祝聖寺做雜工,個個感激虛雲,人人勤懇,把後山開墾成了一畦一畦的菜圃,種得又肥又大的白菜和各種菜蔬豆子瓜果,供應全寺,又把全寺整理打掃得一塵不染,阿便自己住在茅蓬,不與妻室同居。

兩年轉瞬過去了,阿便那天趁著虛雲來山巡視,就跪倒叩頭,叩個沒停。虛雲說:「阿便,你要什麼?」

阿便說:「老師父!求您老人家教我念佛吧!我這樣笨,又一字不識,不會念佛!」「你卻要念佛做什麼?」

阿便說:「我今世這麼辛苦這麼蠢,必是前生做了什麼孽又不會修行,所以,今生想學佛修道,以求來生勿再淪落啊!」虛雲微笑道:「你想要怎樣修?」

阿便說:「我不識字,又醜陋,又蠢材!我哪知道要怎樣修?只求老師父教我簡便容易的方法罷,我常聽師父講經,講得深奧,我一句也不懂,不過聽師父您說,只要一心不亂,勤念佛號也可得生西方。師父您就教我唸佛號罷!」

虛雲說:「阿便,你已經一心專誠,真是難能可貴!我就教你唸阿彌陀佛和觀世音菩薩!我教你淨土法門罷!」

阿便叩謝。虛雲教了他怎樣勤唸阿彌陀佛和觀世音菩薩。他從此就自己屏息諸緣,一心念佛,日夜不停。就是日間種菜鋤土,也心念佛號不輟。

光緒元年,虛雲老和尚運龍藏大經回山之後,舉行傳戒,阿便也來求戒出家,那時他才二十一歲。

虛雲說:「你要出家受具足戒!很好,我知你至虔,念佛極精勤,但是你還有家眷呢!你怎樣處理?」

阿便說:「我們一家八口老小都約好了,今日都來落髮出家修行,務乞師父恩准才好!」

「阿彌陀佛!難得!難得!」虛雲說:「甚勝因緣!好!好!好孩子!我准你!」