Minggu, 24 November 2013

Kisah Fan Li



Master Chin Kung Bercerita

Kisah Fan Li

Dewa Rejeki yang disembah oleh masyarakat Tiongkok pada umumnya adalah Fan Li, namun berbeda dengan penduduk Taiwan yang menyembah Bodhisattva Sangharama (Guan Gong) dan menganggapNya sebagai Dewa Rejeki, sungguh tidak mengerti alasan apa yang menempatkan mereka menganggap Bodhisattva Sangharama sebagai  Dewa Rejeki. Sedangkan memuja Fan Li sebagai Dewa Rejeki amatlah beralasan.

Pada waktu itu, Fan Li membantu kaisar negeri Yue yang bernama Gou Jian untuk merebut kembali Kerajaan Yue, setelah mereka berhasil merebut kembali tahta kerajaan Yue, Fan Li menyadari bahwa Gou Jian adalah seorang rekan yang bisa berbagi di saat susah namun takkan bisa berbagi di saat makmur, maka itu dia memutuskan untuk pergi berkelana. Sejak itu dia mengubah nama dan marganya, sambil membawa serta kekasihnya, Xi Shi, tinggal di sebuah tempat yang bernama Tao, maka itu dia juga dinamakan Tao Zhu-gong.

Dia berdagang dan memperoleh keuntungan besar,  kemudian dia menyumbangkan seluruh harta bendanya, sejarah mencatat apa yang disebut dengan “tiga kali pengumpulan dan penyebaran”.  Setelah selesai menyebarkan harta bendanya, kemudian dia memulai lagi bisnis dari kecil-kecilan, beberapa tahun kemudian dia kembali meraup keuntungan yang berlimpah, setelah kaya dia membagi-bagikan hartanya lagi, tiga kali dia menyebarkan hartanya keluar. Sebagai buah akibatnya, dia berhasil memperoleh hasil produksi emas sebanyak lima kali, ini sungguh orang yang pintar.

Ada uang saling berbagi, menikmati kemakmuran adil merata, maka orang lain takkan mencelakai dirimu; jika sebaliknya anda memiliki kekayaan tapi dinikmati sendirian, maka ini serupa dengan kata pepatah “Satu keluarga berkecukupan seribu musuh mengintai”, tidak tahu berapa bilah pisau yang sedang mengelilingi dirimu, apakah anda masih dapat melewati hari-hari dengan tentram?

Di dunia ini banyak orang kaya, namun di mataku mereka adalah orang yang patut dikasihani, sudut mana yang patut dikasihani? Karena setiap keluar harus dikawal oleh pengawal pribadi, untuk menghindari dibunuh orang lain. Sebelum menginap di hotel harus diperiksa terlebih dulu, khawatir orang lain menaruh bom, setiap saat selalu merasa was-was, jiwa raga tidak dapat tentram. Tidak seperti kami yang begitu bebas dan leluasa, jalan-jalan di luar tidak ada yang memperhatikan. Maka itu orang berduit tidak menyadari bahwa uang telah mencelakai dirinya, jika dia bersedia menyumbangkan uangnya, bukankah tidak ada masalah sedemikian? Sesungguhnya jika dapat mendanakan harta kekayaan, ke manapun anda pergi, orang lain akan menyambut kedatangan anda dengan penuh sukacita, dan menjaga dirimu, ini baru disebut kebebasan besar. Kenyataannya, setelah meninggal dunia tidak ada yang dapat dibawa serta. Ini adalah orang yang paling kasihan di dunia ini karena dia tidak tercerahkan.






范蠡三聚三散

中國大陸以前拜的財神是范蠡,台灣是拜關公做財神,實在想不出拜關公做財神是什麼道理,拜范蠡做財神很有道理。當時,范蠡幫助越王勾踐復興越國,復興之後,他知道越王勾踐可共患難不能共富貴,所以他就開溜了。從此改名換姓,帶著西施住在陶這個地方,所以也稱為陶朱公。他做生意,發大財,然後把錢財全部布施出去,歷史上記載「三聚三散」。他散財之後,再從小生意做起,過了幾年又發了,發了財馬上就散財,他三次散財,他得的果報是置千金之產五次,這是真正的聰明人。

有錢大家享福,大家都擁護你,不會害你;你有錢自己享福,所謂「一家保暖千家怨」,不曉得多少刀在那裡圍著你,你還會有好日子過嗎?世間許多有錢人,在我眼當中,他們是可憐人,可憐在哪裡?他們外出要有好多保鑣,唯恐別人殺他。住在旅館先要搜查,怕人家放炸彈,提心吊膽,身心不安。哪有我們這麼自在,上街東逛西逛沒人管你。他不知道他被錢害了,如果把錢財布施出去,不就沒事了嗎?果真能散財布施,你走到哪個地方,人家都歡迎、都會照顧,這才是真正大自在。實在講,死了一分錢也帶不去。這是世間最可憐的人,他不覺悟。(節錄自《華嚴經》12-17-0409